Selasa, 20 November 2012

Strategi Pengembangan Sains-Teknologi di Dunia Islam Masa Kini dan Mendatang



Strategi Pengembangan Sains-Teknologi meliputi

1. Penciptaan paradigma baru tentang sains-teknologi

    o Paradigma yang dimaksud adalah cara pandang terhadap sains-teknologi

    o Studi sains-teknologi menjadi bagian dari studi Islam (ontologi, epistemologi, dan aksiologi)

    o Paradigma ini tidak lagi memisahkan sains-teknologi dalam posisi yang diametral dengan agama, tetapi sains-teknologi bagian dari agama.

Paradigma baru tentang sains-teknologi seprti gambar dibawah ini


Ontologi Sains-Teknologi

Bahwa secara ontologis, untuk memahami Allah SWT, dapat dilakukan melalui ayat-ayat qauliyyah dan kauniyyah

Lebih dari 750 ayat al-Qur’an membahas tentang fenomena alam

Epistemologi Sains-Teknologi

yaitu meliputi dari bayani,burhani dan irfani seperti gambah dibawah ini
BAYANI

Saintis dan teknokrat muslim harus menjadikan teks al-qur’an dan al-sunnah sebagai sumber   inspirasi

Al-Qur’an dan al-Sunnah tidak boleh hanya dikaji secara literal sebab konteks ayat/hadits tentang
   fenomena alam yang terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadits cenderung menggambarkan kondisi  
   masyarakat Arab

BURHANI

Saintis dan teknokrat muslim harus membiasakan diri melakukan perenungan, pengamatan, verifikasi, eksplorasi dan eksperimen tentang fenomena alam di sekitarnya

Burhani Metode Ilmiah

IRFANI

Paradigma irfani terkait dengan sikap dan aspek esoterik saintis dalam mensikapi suatu fenomena alam

Sains tidak boleh untuk dirinya sendiri yaitu ada misi kekhalifahan manusia di bumi dan kajian sains dan teknologi tidak boleh merusak alam

Aksiologi Sains-Teknologi

Sains-teknologi harus dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Sains-teknologi harus bisa mencerminkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil
  ‘aalamiin).

2. Kebijakan pemerintah yang pro pengembangan sains-teknologi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar