Selasa, 20 November 2012

Tipologi Hubungan Sains dan Agama


Isu hubungan sains dan agama tidak selalu mengakibatkan  konflik  karena banyak kalangan yang berusaha mencari hubungan antara keduanya sedangkan ada  kalangan lain  juga beranggapan bahwa sains dan agama tidak akan pernah dapat ditemukan

Di akhir dasawarsa tahun 90-an, di Amerika Serikat dan Eropa Barat khususnya, berkembang diskusi tentang sains (ilmu pengetahuan) dan agama (kitab suci). Diskusi dimulai oleh Ian G. Barbour yang mengemukakan teori “Empat Tipologi Hubungan Sains (Ilmu Pengetahuan) dan Agama (Kitab Suci)”

Empat Tipologi Hubungan Sains (Ilmu Pengetahuan) dan Agama (Kitab Suci)

      1. Tipologi Konflik

Tipologi ini enganggap bahwa sains dan agama saling bertentangan dianut oleh kelompok materialisme ilmiah dan kelompok literalisme kitab suci.

A.     Pandangan Kelompok Materialisme Ilmiah

·         keyakinan agama tidak dapat diterima karena agama bukanlah data yang dapat diuji dengan percobaan.

·         sains (ilmu pengetahuan) bersifat obyektif, terbuka, dan progressif.

·         agama (kitab suci) bersifat subyektif, tertutup, dan sangat sulit berubah.

B.     Pandangan Kelompok Literalisme Kitab Suci

·         teori ilmiah melambungkan filsafat materialisme dan merendahkan perintah moral Tuhan.

Penyebab konflik agama dan sains

          Fundamentalisme Sains (ilmu pengetahuan)

          Fundamentalisme Agama (kitab suci)

Hubungan antara agama dan sains merasa dirinya benar (paling benar) dan saling menyalahkan antara satu dengan yang lain.

2.      Tipologi Independensi

Tipologi ini terjadi Karena sains (ilmu pengetahuan) dan agama (kitab suci) berada di wilayah yang berbeda (ontologi+epistemologi+aksiologi)

      3.      Tipologi Dialog

Tipologi ini mencari (secara ilmiah) hubungan (konseptual dan metodologis) antara sains dan agama, kemiripan dan perbedaannya.
Dialaog Sains dan Agama yaitu

KONSEPTUAL

          sains menyentuh persoalan di luar wilayahnya sendiri (misalnya: mengapa alam semesta serba teratur?)

          sains digunakan sebagai analogi untuk membahas hubungan Tuhan dengan dunia, yakni adanya kesejajaran konseptual antara teori ilmiah dan keyakinan teologi

METODOLOGI

          sains dipahami tidaklah seobyektif dan agama juga dipahami tidaklah sesubyektif – sebagaimana yang diduga.

Sains Obyektif-Subyektif

  • Data ilmiah yang menjadi dasar sains, ternyata melibatkan unsur-unsur subyektifitas
  • Subyektivitas itu terjadi pada asumsi-asumsi teoritis yang digunakan dalam proses pemilahan, pelaporan, dan penafsiran data
  • Sebagian teori sains lahir dari imajinasi kreatif yang di dalamnya mengandalkan analogi dan model
Agama Subyektif-Obyektif

  • Agama tidak sesubyektif yang diduga
  • Data agama (pengalaman keagamaan, ritual, dan kitab sucilebih banyak diwarnai penafsiran konseptual
  • Asbaabun nuzuul
  •  Asbaabul wuruud
4. Tipologi Integrasi

Tipologi ini mempunyai target saling Memadukan antara agama dan sains dan dalam prosesnya yaitu menyerukan perumusan ulang terhadap gagasan-gagasan teologi tradisional, teologi tradisional ini  sendiri dikaji secara lebih ekstensif (luas) dan sistematis

Tiga Versi Integrasi

·         natural theology adalah menjadikan alam sebagai sarana untuk mengetahui Tuhan.Salah satunya yaitu eksistensi Tuhan dapat disimpulkan dari (didukung oleh) bukti desain alam, yang dari alam tersebut dapat menyadari adanya Tuhan



·         theology of nature

o   berangkat dari pemahaman keagamaan yaitu pemahaman keagamaan yang ada disinari dengan sains

o   ITT + S            = TR (Arthur Peacocke)


                                 ITT                         = iman dan teologi tradisional
                                  S                            = sains
                                  TR                         = teologi yang telah direvisi



·         sintesis sistematis  

o   Pemaduan agama dan sains secara lebih sistematis yaitu memberikan kontribusi ke arah pandangan yang lebih koheren.

o   Melalui filsafat proses yaitu setiap peristiwa atau teori baru merupakan produk masa lalu dari tindakan dan aksi Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar